Bappeda Litbang Kuansing Uji Coba Varietas Padi Tahan Rendam Air

    Bappeda Litbang Kuansing Uji Coba Varietas Padi Tahan Rendam Air
    Foto Bappeda Litbang Kuansing melakukan ujicoba tanaman padi tahan rendam air

    Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian khususnya tanaman padi di Kabupaten Kuantan Singingi, Bappeda Litbang melakukan pengkajian uji coba tanaman padi yang tahan rendam air (banjir). Jenis tanaman padi ini tidak mati setelah terendam air selama 12 hari, namun tetap tumbuh dengan subur.

    Uji coba tanam padi tahan rendam air yang dilakukan Bappeda Litbang Kuansing, dengan enam jenis yaitu : Inpara Bono dan InPelalawan berasal dari Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Sedangkan Inpara 3, Inpara 8,   Inpara 10 dan Inpara 30 berasal dari Provinsi Jawa Barat. " Kita melakukan uji coba tanaman padi, di areal seluas seperempat hektare, berlokasi di Desa Muaro Sentajo Kecamatan Sentajo Raya, " Ungkap Kepala Bappeda Litbang Kuantan Singingi, Ir. H. Maisir ketika dihubungi diruang kerjanya beberapa waktu lalu.

    Dikatakannya, Selama ini tanaman padi di areal persawahan Kuantan Singingi sering terendam air dikala musim hujan. Oleh karena itu, Bappeda Litbang bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Pekanbaru, mencoba melakukan pengujian atau menuju fase baru dengan mencoba varietas unggul padi yang tahan rendaman air selama dua Minggu.

    " Pengujian varietas unggul padi ini merupakan yang pertama di Kuansing, dan diharapkan dapat memberi harapan kepada petani untuk mempertahankan produksi, sekalipun tanaman terendam banjir hingga 2 minggu, " Paparnya.

    Menurut Maisir, Kuansing merupakan salah satu sentra padi di Riau yang sering dilanda banjir. Pada akhir tahun 2019 seluas 1.543 Hektare sawah direndam banjir, dan 872 Hektare diantaranya fuso. Banjir datang setiap tahun seiring meluapnya Sungai Batang Kuantan. Dan Kuansing memiliki 6.619 Hektare sawah dan lebih dari 2.800 Hektare rawan banjir.

    Oleh karena itu, Bappeda Litbang melakukan uji coba menanam padi yang tahan air, dengan enam jenis varietas unggul yaitu Inpara Bono dan InPelalawan berasal dari Pelalawan, Inpara 3, Inpara 8, Inpara 10 dan Inpara 30 berasal dari Jawa Barat. " Alhamdulillah, pada panen raya kemarin, yang dihadiri Bappeda Litbang, Dinas Pertanian beserta Cabdin Pertanian, Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian dari Kecamatan Kuantan Tengah, Benai dan Sentajo Raya serta Kepala Desa Sentajo Raya. Ternyata hasilnya sangat bagus dan memuaskan dan tidak berdampak pada musim hujan maupun musim kemarau, " Imbuhnya.

    Oleh karena itu, pihaknya mengajak petani Kuansing untuk melakukan penanaman dengan jenis benih Impara, dan persoalan benih bisa dihubungi Penyuluh Pertanian secara langsung, "Tuturnya. (Replizar)***

    Kuansing Riau
    REPLIZAR

    REPLIZAR

    Artikel Sebelumnya

    PT. RAPP Apresiasi Pemkab Kuansing Majukan...

    Artikel Berikutnya

    2022 BNNK Kuansing Wujudkan Setiap Kecamatan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Wadir Pusat Pengembangan dan Kajian Politik UI, Pentingnya Peran Parpol Sebagai Instrumen Utama Dalam Demokrasi
    Ketua PWI Riau H. Zulmansyah Berkunjung ke PWI Kuansing, Inilah Program PWI Riau
    Melalui Pendidikan Politik, Kita Wujudkan Etika Budaya Politik Santun
    Masih Kurang Personil, BPBD Kuansing Lakukan Konsolidasi
    Kuansing Dijadikan Lokus Percepatan Penurunan Stunting, Rembuk Stunting di Riau, 

    Tags